Sutra Dharani Meterai Kotak Sarira Seluruh Tubuh Rahasia Hati Semua Buddha
The Sutra Of Casket Seal Dharani
From The Secrete Whole Bodies’ Relics Of All Buddhas' Hearts
Sarvatathāgatādhisthānahrdayaguhyadhātukaranndamudrādhāranisūtra.
一 切 如 來 心 祕 密 全 身 舍 利 寶 篋 印 陀 羅 尼 經
Yiqie Rulaixin Bimi Quanshen Shilibaoqieyin
Tuoluonijing
Taisho Tripitaka no. 1022A & 1023
1.
Thus I have heard, at one time,
Demikianlah yang telah kudengar.
2.
The Buddha was at the Precious Bright Pond in the Nodirt Garden in the country of Magadha,
Sang Buddha sedang berdiam di Kolam Kegemilangan Berharga di Taman Tanpa Kekotoran, Negeri Magadha.
3.
surrounded by an assembly of uncountable high Bodhisattvas, High Pratyeka Buddhas, Devas, Nagas, Yaksas, Gandharvas, Asuras, Garudas, Kinnaras, Mahoragas, Human beings and Non-human beings.
Ia dikelilingi oleh kumpulan tak terhitung para Bodhisattva serta Pratyeka Buddha tingkat tinggi, Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia, dan bukan Manusia.
4.
At that time, a high Brahman in this assembly whose name was No-dirt and Subtle Light.
Pada saat itu hadirlah seorang Brahmana mulia dalam kumpulan itu yang bernama Tanpa Kekotoran serta Cahaya Mendalam.
5.
He was a wise man of profound knowledge.
Ia merupakan seorang bijaksana dengan pengetahuan mendalam.
6.
All people were delightful to meet him.
Semua orang senang berjumpa dengannya.
7.
He took refuge with Triple Gems
Ia telah berlindung pada Tiga Permata
8.
and always did ten good deeds.
dan senantiasa melaksanakan sepuluh tindakan bajik.
9.
He was very mercy and wise.
Hatinya selalu diliputi belas kasih dan bijaksana.
10.
He always wished all living beings to be completely good and rich.
Ia selalu berharap agar semua makhluk berada dalam keadaan sejahtera serta berkelimpahan.
11.
This Brahman No-dirt and Subtle light stood from his seat.
Brahmana yang bernama Tanpa Kekotoran dan Cahaya Mendalam itu bangkit dari tempat duduknya.
12.
He walked to The Buddha and surrounded Him for seven times.
Ia berjalan mendekati Buddha serta mengelilinginya sebanyak tujuh kali.
13.
He offered The Buddha with many flowers and incense.
Dipersembahkannya banyak bunga serta dupa pada Buddha.
14.
He put very expensive clothes and jewellery on The Buddha.
Ia meletakkan jubah-jubah dan perhiasan sangat berharga di hadapan Buddha.
15.
He made obeisance to The Buddha's feet,
Ditundukkannya kepalanya sebagai tanda hormat ke kaki Buddha,
16.
stood by one side and said:
lalu berdiri pada satu sisi seraya berkata,
17.
"We invite The World Honoured One
“Kami mengundang Yang Dijunjungi Dunia
18.
and all of you to accept my offering in my home tomorrow morning.
dan siapa saja yang hadir di tempat ini untuk [bersama-sama] menerima persembahan di tempat kediamanku besok pagi.”
19.
Then The Buddha promised.
Buddha menerima undangan itu.
20.
The Brahman knew The Buddha accepted his invitation.
Sang Brahmana memahami bahwa Buddha menerima undangannya.
21.
He returned home quickly
Dengan segera ia kembali ke tempat kediamannya
22.
and prepared one hundred delicious food and drinks at night.
serta mempersiapkan seratus makanan dan minuman lezat malam itu.
23.
He cleaned all his halls and rooms.
Dibersihkannya seluruh gedung dan ruangan,
24.
He hanged many banners.
serta digantungkannya banyak panji-panji.
25.
He brought his relatives with incense, flowers and good music in the next morning.
Pagi berikutnya, ia membawa serta keluarganya sambil membawa dupa dan bunga.
Para pemain musik turut serta dalam rombongan tersebut.
26.
They came to The Buddha and said:
Mereka menghadap Buddha dan berkata,
27.
"It is the right time, please come to my home".
“Telah tiba waktunya, silakan datang ke tempat kediamanku.”
28.
The Buddha answered the Brahman No-dirt Subtle Light kindly
Buddha menyetujui apa yang dikatakan Brahmana Tanpa Kekotoran dan Suara Mendalam itu.
29.
and announced to the mass:
Beliau mengumumkan pada semua yang hadir di tempat itu,
30.
"All of you should go to the Brahman's home
“Kalian semua hendaknya pergi ke rumah Brahmana ini
31.
and receive the offering to let them receiving big benefit.
guna menerima persembahan sehingga ia dapat memperoleh pahala kebajikan besar.”
32.
Then The Buddha stood up from his seat.
Kemudian Buddha berdiri dari tempat duduknya
33.
Various colour light from The Buddha shown to ten directions as soon as The Buddha stood.
dan bersamaan dengan itu memancarlah cahaya aneka warna.
34.
All the people saw and started to walk.
Semua orang yang menyaksikannya ikut [bangkit berdiri] dan mulai berjalan [bersama-sama].
35.
Then the Brahman brought with him incense and flowers respectively with his relatives
Selanjutnya, sang Brahmana beserta keluarganya berjalan sambil membawa dupa serta bunga.
36.
and Devas, Nagas, Astha Gathyas, the four Brahman Kings
Demikian pula dengan Naga surgawi, delapan kelompok makhluk dan Empat Maharaja Langit.
37.
walking in front to open and guide the way for The Buddha.
Mereka berjalan di depan guna menjadi pembuka serta penunjuk jalan bagi Buddha.
38.
At that time The Buddha walked to a small distance
Tidak berapa lama Buddha berjalan,
39.
and arrived at a garden named" RICH"
tibalah ia di sebuah taman yang bernama “Kaya.”
40.
There was an old Stupa which was damaged with brambles and grass.
Di sana terdapatlah stupa tua yang rusak dan ditumbuhi oleh alang-alang dan rumput.
41.
It was buried with tiles and rocks.
Stupa itu terkubur dalam tumpukan ubin serta bebatuan.
42.
It looked like a mound of mud.
Ia nampak bagaikan seongok lumpur.
43.
The Buddha walked to this Stupa.
Buddha berjalan menuju Stupa tersebut,
44.
The Stupa shone very brightly.
yang memancarkan sinar gemilang.
45.
A sound from this mound of mud praising:
Terdengarlah suara pujian dari gundukan lumpur itu:
46.
"Good indeed, Good indeed, Sakyamuni.
“Bagus sekali, bagus sekali, Sakyamuni.
47.
Your walk today is in a very good situation.
Hari ini merupakan saat yang sangat menguntungkan,
48.
And Brahman, you will receive great benefit today."
dan engkau, wahai Brahmana, akan menerima pahala kebajikan luar biasa.”
49.
Then The Buddha paid respect to the Stupa
Kemudian Buddha menghaturkan penghormatan pada Stupa itu
50.
and walked surrounding clockwise to the Stupa.
dan berjalan mengelilinginya searah jarum jam.
51.
The Buddha took off his gown
Buddha mengambil jubahnya
52.
and put it on the mound of mud.
dan meletakkannya di atas gundukan lumpur tersebut.
53.
He wept seriously.
Ia menitikkan air mata dengan derasnya.
54.
After weeping He smiled again.
Setelah menangis Buddha tersenyum kembali.
klik disini >> Ke Halaman 2
* * *
Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh Yang Arya Amoghavajra
semasa Dinasti Tang
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris oleh Jian-shan Lin
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera
Sumber :
http://sulut.kemenag.go.id/file/file/BimasBuddha/cqlo1365116674.pdf
Judul Buku Kumpulan Beberapa Sutra Buddhisme Mahayana Jilid I
Halaman 12-30